BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penyakit
tekanan darah pada saat ini telah menjadi suatu penyakit yang dominan yang
dialami oleh sebahagian besar orang. Masalah penyakit tekanan darah ini
multikompleks sehingga memerlukan usaha penelitian dan ahli kesehatan. Selain
itu peralatan yang digunakan pada pemeriksaan tekanan darah ini juga harus
diperhatikan, hal tersebut dikarenakan kesalahan didalam pembacaan yang
disebabkan oleh peralatan yang digunakan akan mempengaruhi didalam tindakan
penyelamatan yang deiberikan kepada pasien tekanan darah ini.
Para
peneliti dalam berbagai disiplin ilmu kedokteran berusaha mengadakan penelitian
tentang faktor-faktor dari penyakit tekanan darah, penanggulangan dan
pengobatannya mengingat penyakit ini banyak dialami oleh banyak manusia
terutama pemyakit darah tinggi. Salah satu upaya untuk mendiagnosa suatu
penyakit adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah dari pasien,
peralatan pengukuran tekanan darah yang umum dipakai oleh dokter dan unit
pelayanan kesehatan masyarakat yaitu sphygmomanometer
atau sering disebut tensi meter.
Dari
uraian tersebut kita dapat mengetahui beberapa penting kinerja alat ukur
tersebut dalam hal kebenaran dan ketepatan pembacaan, karena hasil pengukuran
dari sphygmomanometer sangat mempengaruhi
didalam melakukan tindakan selanjutnya didalam pengobatan pasien. Jika terjadi
penyimpangan terlalu besar dari pengukuran tekanan darah dapat menimbulkan
kesalahan diagnose yang berakibat kesalahan dalam penanganan seorang pasien.
Salah satu bentuk tindakan pencegahan penyimpangan kinerja dari sphygmomanometer yaitu dengan melakukan
pengujian atau kalibrasi. Semakin terjaga nilai penyimpangan dari kinerja sphygmomanometer maka akan terjamin
hasil dari pembacaannya. Kalibrasi merupakan sebuah metode yang dipakai untuk
menentukan standar kerja dari sphygmomanometer
apakah masih layak dipakai atau tidak.
Dalam
penjelasan Undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1981 tentang
Metrologi legal (Lembaran Negara nomor 11 tahun 1981), dijelaskan pula mengenai
segala sesuatu dalam ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya secara luas
untuk mendapatkan kebenaran dalam hasil pengukuran. Pengaturan tentang
metrology menjadi sangat penting karena tertib ukur disegala bidang menyangkut
juga segi keamanan bagi umat manusia itu sendiri, yang salah satunya pada
pengukuran tekanan darah harus mempunyai
sifat metrologis agar para penggunanya yakin terhadap hasil pengukurannya.
Bertolak
dari hal tersebut dan kenyataan yang ada dalam dewasa ini dimana pengukuran tekanan
darah sudah banhyak dilaksanakan dalam bidang kesehatan, maka penting untuk
mengulas tentang hal-hal yang berhubungan dengan peralatan pengukuran tekanan
darah, dan hal ini juga yang mendorong penulis mengambil judul “Pengujian Sphygmomanometer Mercury dengan Menggunakan Pascal 100 Berdasarkan The European Standard EN 1060 : 1996”
1.2
Perumusan
Masalah
Adapun perumusan
permasalahan didalam karya tulis ini adalah :
1. Apakah
sphygmomanometer mercury bekerja sesuai dengan ketentuan-ketentuannya secara baik
atau tidak dan dapat digunakan serta memberikan jaminan kebenaran pembacaan
diluar kesalahan dari operator?
1.3
Tujuan
Penulisan
Sebagaimana
halnya penulisan karya ilmiah pada umumnya, maka penulisan karya tulis
mempunyai tujuan :
1. Untuk
memenuhi persyaratan salah satu kurikulum pendidikan dan pelatihan peserta
penera ahli metrology tahun 2013 pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemetrologian (PPSDMK) di Bandung.
2. Menentukan
koreksi/ kesalahan dari penunjukan sphygmomanometer dengan cara membandingkan
antara penunjukan peralatan standar dengan sphygmomanometer yang diuji
3. Untuk
mengetahui cara kerja dan menganalisa dari data yang diperoleh dalam proses
pengujian sphygmomanometer, sehingga
dapat mengetahui kondisi dari sebuah alat tersebut apakah masih laik untuk
dipergunakan.
1.4
Batasan
Masalah
Untuk
mengindari perluasan pokok permasalahan dari karya tulis ini, maka Penulis
memberikan batasan masalah dan ruang lingkup. Batasan masalahnya adalah :
1. Pengujian
sphygmomanometer mercury dengan menggunakan metode The European Standard EN 1060 : 1996
2. Pengujian
yang dilakukan hanya menguji kebocoran selang, pengujian untuk memperoleh skala
0 dan pengujian kebenaran dari sphygmomanometer mercury
1.5
Metode
Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan didalam karya tulis ini adalah :
1.
Studi literature, berupa studi
kepustakaan dan kajian-kajian dari buku-buku teks pendukung
2.
Menggunakan metode The European Standard
EN 1060 : 1996, metode ini digunakan
pada pengujian non-invasive
sphygmomanometers (tidak digital/automatis)
3.
Studi diskusi, berupa tanya jawab dengan
dosen pembimbing mengenai masalah-masalah yang muncul selam penulisan karya
tulis ini.
1.6
Sistematika
Penulisan
Untuk
mempermudah pembahasan, maka karya tulis ini disusun berdasarkan sistematika
sebagai berikut :
BAB
I
BAB
II
BAB
III
BAB
IV
BAB
V
|
:
:
:
:
:
|
Menguraikan
mengenai latar belakang yang menjadi dasar pembahasan karya tulis ini,
perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan yang
akan dibahas serta sistematika penulisan.
Berisikan
tentang teori-teori dasar tentang sphygmomanometer
secara luas dan pascal 100.
Membahas
tentang metode pengujian dan prosedur pengujian kalibrasi sphygmomanometer mercury dengan menggunakan pascal 100 berdasarkan The European Standard EN 1060 : 1996
Memuat
data pengujian dan menganalisa data hasil pengujian sphygmomanometer mercury
menggunakan pascal 100 berdasarkan The European Standard EN 1060 : 1996
Merupakan
penutup yang berisikan kesimpulan terhadap hasil penelitian.
|