A.1 Metode
pengujian kesalahan maksimum pada cuff
A.1.1 Peralatan
Bejana logam dengan kapasitas 500 mL ±5%
Manometer standar sebagai referensi
dengan ketidakpastian kurang dari 0,1 kPa (0,8
mmHg)
Penghasil tekanan dengan katup untuk
pembuang tekanan
Konektor bentuk T dan selang penghubung
A.1.2 Prosedur
Gantilah cuff dengan bejana.
Sambungkan manometer referensi dengan menggunakan konektor T dan selang ke
sistem pneumatik dari sphygmomanometer (lihat Gambar 2). Lepaskan pompa
elektromekanis (bila masih terhubung), hubungkan penghasil tekanan ke sistem
yang telah dibuat dengan menggunakan konektor T yang lainnya. Tekanan yang
diberikan jangan lebih dari rentang antara 7 kPa (50 mmHg) dan 0 kPa (0 mmHg)
dan jangan melebihi dari rentang skala maksimal.
A.1.3 Hasil
pengujian
Hasil pengujian adalah selisih antara
alat yang diuji dengan alat satandar sebagai referensi (lihat B.2).
A.2 Pengujian untuk
mengetahui pengaruh suhu terhadap penunjukan tekanan
A.2.1 Peralatan
Peralatan seperti pada A.1.1. ditambah
Ruangan yang sudah dikondisikan suhunya
A.2.2 Prosedur
Gantilah cuff dengan bejana.
Hubungkan manometer referensi ke sistem pneumatik dengan
menggunakan konektor T (lihat Gambar 3).
Lepaskan pompa elektromagnetis bila masih terhubung.
Hubungkan penghasil tekanan ke sistem
pneumatik dengan menggunakan konektor T lainnya.
Bila alat yang dites diletakkan pada
ruangan yang telah dikondisikan minimal selama 3 jam, maka harus
mencapai 3 kombinasi kondisi berikut:
Suhu 10oC (ambien), kelembaban relatif 85% (tidak
mengembun)
Suhu 20oC (ambien), kelembaban relatif 85% (tidak
mengembun)
Suhu 40oC (ambien), kelembaban relatif 85% (tidak
mengembun)
Pengujian dilakukan seperti pada A.1.2 untuk
masing-masing kombinasi
A.2.3 Hasil
pengujian
Hasil pengujian adalah perbedaan harga
yang ditunjukkan antara alat yag dites dengan harga dari alat
standar (lihat B.4) pada masing-masing suhu yang
sesuai dengan kombinasi.
A.3 Pengujian untuk
Mencari MPE (Maximum Permissible Error) setelah disimpan
A.3.1 Peralatan
Peralatan seperti pada A.1.1.
A.3.2 Prosedur
Gantilah cuff dengan bejana.
Hubungkan manometer referensi ke sistem pneumatik dengan
menggunakan konektor T (lihat Gambar 3).
Lepaskan pompa elektromagnetis bila masih terhubung.
Hubungkan penghasil tekanan ke sistem
pneumatik dengan menggunakan konektor T lainnya.
Simpanlah alat pada suhu -20oC selama 24 jam,
dan simpanlah pula pada suhu 70oC selama 24 jam dan
pada kelembaban relatif 85% (tidak
mengembun). Ini adalah dua tes yang terpisah.
Tekanan yang diberikan jangan lebih dari
rentang antara 7 kPa (50 mmHg) dan 0 kPa (0 mmHg) dan
jangan melebihi dari rentang skala
maksimal.
A.3.3 Hasil
pengujian
Hasil pengujian adalah perbedaan harga
yang ditunjukkan antara alat yag dites dengan harga dari alat
standar (lihat B.3).
A.4 Pengujian untuk
mengecek kebocoran udara pada sistem pneumatik
A.4.1 Peralatan
Silinder logam yang kokoh (ukuran lihat
6.1)
Penghasil tekanan
Pencatat waktu
A.4.2 Prosedur
Bungkuslah silinder logam dengan cuff (catatan:
pompa elektromekanis dapat digunakan sebagai bagian
dari tes). Tes dilakukan minimal pada 5
jarak lompatan/selisih tekanan yang sama, misal: 7 kPa (50
mmHg), 13 kPa (100 mmHg), 20 kPa (150
mmHg), 27 kPa (200 mmHg), 34 kPa (250 mmHg). Tes untuk
kebocoran udara adalah lebih 5 menit, dan
setelah itu baru bacalah nilai penunjukan tekanan.
A.4.3 Hasil
pengujian
Adalah laju penurunan tekanan permenit.
A.5 Pengujian untuk
mencari penurunan tekanan pada katup penurun tekanan
A.5.1 Peralatan
Konektor T
Manometer referensi dengan ketidakpastian
< 0,1 kPa (0,8 mmHg)
Lengan tiruan
Alat perekam data
A.5.2 Prosedur
Pengujian dapat dilakukan pada lengan
tiruan atau lengan pasien yang sesungguhnya. Pengujian
minimal harus dilakukan 10 kali setelah
itu cuff harus dilepaskan dan dipasang lagi untuk pengujian
berikutnya. Pengujian minimal dilakukan
pada 2 ukuran lengan yang berbeda. Katup penurun tekanan
boleh diset ulang selama tes berlangsung.
Hubungkan manometer standar ke sistem
pneumatik dengan menggunakan konektor T. Hubungkan
juga output dari manometer standar ke
perekam data.
Plot data yang didapat pada grafik
penurunan tekanan vs waktu
A.5.3 Hasil
pengujian
Hitung laju penurunan tekanan (dengan
menghitung tangen) pada 8 kPa (60 mmHg), 16 kPa (120
mmHg), 24 kPa (180 mmHg).
Laju penurunan tekanan adalah rata-rata
dari ketiga laju penurunan tekanan pada 3 titik di atas
(dilakukan juga dengan variasi keliling
lengan yang berbeda)
A.6 Pengujian pada
katup pembuangan udara secara cepat
A.6.1 Peralatan
Bejana metal yang kokoh dengan kapasitas
500 mL ± 5%
Manometer standar dengtan ketidakpastian
< 0,1 kPa (0,8 mmHg)
Konektor T
Pencatat waktu
A.6.2 Prosedur
Letakkan cuff pada bejana.
Hubungkan manometer pada sistem pneumatik dengan menggunakan
konektor T. Berikan tekanan sampai tekanan
maksimal dan buka katup pembuangan udara secara cepat.
A.6.3 Hasil
pengujian
Catatlah waktu seperti pada 6.2.3
A.7 Pengujian untuk
mengecek ketebalan tanda skala dan jaraknya
A.7.1 Peralatan
Kaca pembesar atau alat lain yang sejenis
A.7.2 Prosedur
Periksa ketebalan dari tanda skala dan
jarak skalanya
A.8 Pengujian untuk
mengecek diameter internal dari tabung merkuri
A.8.1 Peralatan
Alat pengukur panjang dengan toleransi
0,05 mm
A.8.2 Prosedur
Ukurlah diameter internal dari tabung
merkuri
A.9 Pengujian untuk
tes terhadap keamanan kehilangan merkuri
A.9.1 Peralatan
Bejana penampung
Manometer standar dengan ketidakpastian
< 0,1 kPa (0,8 mmHg)
Konektor bentuk T
Penghasil tekanan
A.10 Metode
pengujian untuk mengetahui pengaruh mercury stopping device
A.10.1 Peralatan
Alat pencatat waktu
Penghasil tekanan
A.10.2 Prosedur
Hubungkan penghasil tekanan pada
penampung merkuri menggunakan selang (cuff tidak perlu
dihubungkan). Ketika tekanan yang
diberikan sudah lebih dari 27 kPa (200 mHg), tutup tabung dan
lepaskan penghasil tekanan.
Setelah itu lepaskan penutup, dan ukurlah
waktu yang dibutuhkan pada merkuri untuk turun dari 27 kPa
(200 mmHg) sampai 5 kPa (40 mmHg). Waktu
yang dibutuhkan tidak boleh dari 1,5 sekon.
A.11 Pengujian hysteresis
error pada manometer aneroid
A.11.1 Peralatan
Bejana logam metal kokoh dengan kapasitas
500 mL ± 5%
Manometer standar denga ketidakpastian
< 0,1 kPa (0,8 mmHg)
Penghasil tekanan
Konektor T
A.11.2 Prosedur
Gantilah cuff dengan bejana.
Hubungkan manometer referensi ke sistem pneumatik dengan
menggunakan konektor T. Lepaskan pompa
elektromagnetis bila masih terhubung. Hubungkan
penghasil tekanan ke sistem pneumatik
dengan menggunakan konektor T lainnya.
Ujilah alat dengan menaikkan tekanan
langkah demi langkah tidak lebih dari rentang antara 7 kPa (50
mmHg) sampai maksimal. Lalu kurangi
tekanan dengan langkah yang sama. Lepaskan manometer
standar selama 5 menit ketika pada
tekanan maksimal.
A.11.3 Hasil
pengujian
Adalah beda nilai yang ditunjukkan oleh
manometer pada saat tekanan naik dan saat tekanan turun
pada satu titik pengukuran.
A.12 Pengujian
terhadap konstruksi
A.12.1 Peralatan
Penghasil tekanan yang menghasilkan
tekanan sinusoidal dengan variasi antara 3 kPa (20 mmHg) dan 30
kPa (220 mmHg), dengan rentang maksimum
60 siklus/menit.
A.12.2 Prosedur
Lakukan tes seperti pada A.1. Setelah itu
lakukan stress test dengan menghubungkan manometer
aneroid secara langsung
pada penghasil tekanan. Bangkitkan tekanan sampai 10.000 siklus tekanan. 1 jam
setelah tes dilakukan, lakukan lagi tes seperti pada A.1 dengan titik-titik
tekanan yang sama seperti sebelum stress test
A.12.3 Hasil
pengujian
Adalah selisih antara nilai dari pengujian A.1
sebelum dan setelah dilakukan stress test.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar